Beberapa hari kemarin banyak agresi unjuk rasa yang dilakukan di depan Istana Merdeka selama tiga hari ternyata belum menghasilkan apa-apa sesuai impian ratusan ribu dari pekerja honorer K2. Keinginan para unjuk rasa untuk bertemu dengan dengan Presiden RI Bapak Joko Widodo pun belum sanggup terwujud. Beberapa petikan perasaan dari Ketua Umum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsing. Berbeda dengan agresi unjuk rasa hening 15 September 2015 yang massanya juga sangat banyak. Saat itu saya beserta teman-teman lainnya bersukacita dengan ada bekal info untuk pulang ke tempat masing-masing. Sekarang, beban kami serta anggota saya terutama para korwil/korda sangat berat. Mereka gundah mau sampaikan apa kepada anggotanya lantaran sanggup kita lihat bersama, Presiden belum punya waktu bertemu dengan kami. tapi kekecewaan ini bukan berarti semangat kendor. Justru kita akan semakin semangat untuk berjuang terus sebelum status CPNS di tangan kita bersama. Itu sebabnya kita tidak bersikap anarkis menyerupai unjuk rasa lainnya. Jika kita hanya mengandalkan emosi niscaya akan banyak korban ketika belum ada keputusan niscaya dari pemerintah. Tujuan kita yang utama hanya bertemu dengan Presiden Jokowi dulu. Apalagi anggota saya tinggal tunggu komando saya. Cuma saya kembali berpikir jauh, meski mereka mau siap mengorban dirinya namun saya ingat ada keluarganya yang menunggu di rumah. Makanya saya tekankan ke anggota saya untuk tetap berkepala dingin.
disini ketua umum FHK2I tidak mau bicara aturan-aturan, lantaran itu tanggung jawab pemerintah. Aturan itu kan dibentuk manusia, jadi apapun serba mungkin. Kita semua tetap optimis ada peluang. Apalagi Mensesneg sudah berjanji jikalau Presiden Jokowi akan mendapatkan kami pascalawatan dari Amerika. Insya Allah setalah Presiden ke Indonesia akan mendapatkan info secara eksklusif dengan kami. Seandainya Presiden tahu kasus honorer K2 secara utuh, tidak akan jadi menyerupai ini. Kami tidak demo besar-besaran menyerupai ini lantaran niscaya ada kebijakan yang berpihak ke honorer K2.
Setelah kita panjang lebar berkomunikasi dengan Mensesneg, mata kami jadi terbuka bahwa ada miskomunikasi. Sebagai MenPAN-RB, Pak Yuddy harusnya melaporkan kasus K2 secara utuh dan tidak setengah-setengah supaya Presiden sanggup mengambil tindakan lebih lanjut. Kami juga sudah menanyakan ke Kemenkeu. Jawabannya, Kemenkeu tinggal menunggu anjuran dari MenPAN-RB, namun usulannya tidak masuk-masuk. Kaprikornus kami honorer K2 beranggapan yang salah di sini MenPAN-RB. Karena MenPAN-RB gagal makanya kami ingin melaporkan kasus kami ke Presiden biar presiden tahu ada anaknya buahnya yang tidak transparan.
Setelah kita panjang lebar berkomunikasi dengan Mensesneg, mata kami jadi terbuka bahwa ada miskomunikasi. Sebagai MenPAN-RB, Pak Yuddy harusnya melaporkan kasus K2 secara utuh dan tidak setengah-setengah supaya Presiden sanggup mengambil tindakan lebih lanjut. Kami juga sudah menanyakan ke Kemenkeu. Jawabannya, Kemenkeu tinggal menunggu anjuran dari MenPAN-RB, namun usulannya tidak masuk-masuk. Kaprikornus kami honorer K2 beranggapan yang salah di sini MenPAN-RB. Karena MenPAN-RB gagal makanya kami ingin melaporkan kasus kami ke Presiden biar presiden tahu ada anaknya buahnya yang tidak transparan.
Kami para pengurus sentra akan tetap bertahan di Jakarta untuk melaksanakan koordinasi dengan pihak Istana. Dengan mendekati Istana, saya optimis ada jalan terbaik untuk kami. Sebab tidak elegan bila pemerintah mencampakkan honorer K2 yang belasan hingga puluhan tahun mengabdi. Masyarakat perlu tahu, sebagian besar peningkatan mutu pendidikan di Indonesia salah satunya merupakan sumbangsih honorer K2. Inikan Presiden mungkin tidak tahu, makanya kami akan membawa data-data lengkap bila bertemu Presiden. Saat ini saya sudah instruksikan anggota untuk menyiapkan data honorer K2 per tempat yang sudah diverval (verifikasi validasi). Sebenarnya datanya sudah ada tapi harus verval lagi lantaran ada yang meninggal dan berhenti. Patokannya tetap data BKD masing-masing, hanya saja data itu harus dikawal honorer K2. Kita melihat abjad yang ditunjukkan oleh Bapak Presiden Jokowi yang hatinya lembut tapi tegas pendiriannya tidak sanggup didekati dengan cara keras. Harus ada trik lain untuk sanggup menciptakan simpati Presiden. Mudah-mudahan dengan cara kami yang melaksanakan agresi demo tiga hari dengan tertib dan tidak anarkis sanggup menciptakan Presiden terenyuh. Amin
sumber : JPNN
0 Komentar untuk "Andai Presiden Tahu Problem Honorer K2"