Menjaga Kewibawaan Pendidik

Menjaga Kewibawaan Pendidik - Pendidik yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan target akseptor didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam 3 lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan yaitu orang tua, guru, pemimpin kegiatan pembelajaran, latihan dan masyarakat/organisasi.

Pada prakteknya, pendidik harus memiliki kewibawaan (kekuasaan batin mendidik) dan menghindari penggunaan kekuasaan lahir, yaitu kekuasaan yang semata-mata didasarkan kepada unsur wewenang jabatan. Kewibawaan justru merupakan sesuatu pancaran batin yang sanggup menjadikan pada pihak lain perilaku untuk mengakui, menerima, dan menuruti dengan penuh pengertian atas kekuasaan tersebut.

Cara Memelihara Kewibawaan

Ibarat cahaya lampu, bagaimanapun juga kewibawaan sanggup memudar kalau tidak dirawat dan dibina. Ada 3 sendi kewibawaan yang berdasarkan M. J. Langeveld harus dibina yaitu kepercayaan, kasih sayang dan kemampuan.

Kepercayaan
Pendidik harus percaya bahwa dirinya bisa mendidik dan juga harus percaya bahwa akseptor didik sanggup dididik.

Kasih sayang
Kasih sayang mengandung dua makna yakni penyerahan diri kepada yang disayangi dan pengendalian terhadap yang disayangi. Dengan adanya sifat penyerahan diri maka pada pendidik timbul kesediaan untuk berkorban yang dalam bentuk konkretnya berupa dedikasi dalam kerja. Pengendalian terhadap yang disayangi dimaksudkan supaya akseptor didik tidak berbuat sesuatu yang merugikan.

Kemampuan
Kemampuan mendidik sanggup dikembangkan melalui beberapa cara, antara lain pengkajian ilmu pengetahuan kependidikan, mengambil manfaat dari pengalaman kerja dan lain-lain.

Bacaan: Prof. Dr. Umar Tirtahardja, Drs. S. L. La Sulo 2008. Pengantar Pendidikan. Rineka Cipta
Tag : KOLOM GURU
0 Komentar untuk "Menjaga Kewibawaan Pendidik"

Back To Top