Sifat Dasar Manusia

SIFAT DASAR MANUSIA

Yan Karta Sakamira
15 Januari 2018


1.       MANUSIA ITU LEMAH. 

Allah berfirman:

يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ وَخُلِقَ الإنْسَانُ ضَعِيفًا               (٢٨

“Allah hendak memperlihatkan dispensasi kepadamu dan insan dijadikan bersifat lemah” (Q.S. Annisa; 28)


2.       MANUSIA ITU GAMPANG TERPERDAYA

Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الإنْسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ (٦

“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kau (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah” (Q.S Al-Infithar : 6)


3.       MANUSIA ITU LALAI.

Allah berfirman:

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ (1

 “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” (Q.S At-takaatsur  1)


4.       MANUSIA ITU PENAKUT.

Allah berfirman:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah informasi besar hati kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S Al-Baqarah 155)



5.       MANUSIA ITU BERSEDIH HATI. 

Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَ الَّذِيْنَ هَادُوْا وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِيْنَ مَنْ آمَنَ بِاللهِ وَ الْيَوْمِ الآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحاً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُوْ

“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Kristen dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah , hari kemudian dan bersedekah saleh, mereka akan mendapatkan pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (Q.S Al Baqarah: 62)


6.       MANUSIA ITU TERGESA-GESA.

Allah berfirman:

وَيَدْعُ الإنْسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءَهُ بِالْخَيْرِ وَكَانَ الإنْسَانُ عَجُولا (11

"Dan insan mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan yaitu insan bersifat tergesa-gesa. (QS. Al-Isra’ 11)


7.       MANUSIA ITU SUKA MEMBANTAH.

Allah berfirman:

خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ (٤

“Dia telah membuat insan dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.” (Q.S. an-Nahl 4)


8.       MANUSIA ITU SUKA BERLEBIH-LEBIHAN.

Allah berfirman:

وَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْبِهِ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَائِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَنْ لَمْ يَدْعُنَا إِلَىٰ ضُرٍّ مَسَّهُ ۚ كَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Dan apabila insan ditimpa ancaman ia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi sehabis Kami hilangkan ancaman itu daripadanya, ia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seperti ia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) ancaman yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.” (Q.S Yunus : 12)

كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَىٰ

“Ketahuilah! Sesungguhnya insan benar-benar melampaui batas” (Q.S al-Alaq : 6)


9.       MANUSIA ITU PELUPA.

Allah berfirman:

وَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهُ مُنِيبًا إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا خَوَّلَهُ نِعْمَةً مِنْهُ نَسِيَ مَا كَانَ يَدْعُو إِلَيْهِ مِنْ قَبْلُ وَجَعَلَ لِلَّهِ أَنْدَادًا لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ قُلْ تَمَتَّعْ بِكُفْرِكَ قَلِيلًا ۖ إِنَّكَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ

“Dan apabila insan itu ditimpa kemudharatan, ia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memperlihatkan nikmat-Nya kepadanya lupalah ia akan kemudharatan yang pernah ia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan ia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: “Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu; bekerjsama kau termasuk penghuni neraka.” (Q.S Az-Zumar : 8 )


10.   MANUSIA ITU SUKA BERKELUH-KESAH.

Allah berfirman:

إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا

“Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah” (Q.S Al Ma’arij : 20)


11.   MANUSIA ITU KIKIR.

Allah berfirman:

قُلْ لَوْ أَنْتُمْ تَمْلِكُونَ خَزَائِنَ رَحْمَةِ رَبِّي إِذًا لَأَمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ الْإِنْفَاقِ ۚ وَكَانَ الْإِنْسَانُ قَتُورًا

“Katakanlah: “Kalau seandainya kau menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, pasti perbendaharaan itu kau tahan, alasannya takut membelanjakannya.” Dan yaitu insan itu sangat kikir.” (Q.S. Al-Isra’ : 100)


12.   MANUSIA ITU KUFUR NIKMAT.

Allah Berfirman:

وَجَعَلُوا لَهُ مِنْ عِبَادِهِ جُزْءًا ۚ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَكَفُورٌ مُبِينٌ

“Dan mereka mengakibatkan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya insan itu benar-benar pengingkar yang kasatmata (terhadap rahmat Allah)”. (Q.S. Az-Zukhruf  : 15)

إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ

“sesungguhnya insan itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya”, (Q.S. al-’Aadiyaat : 6)


13.   MANUSIA ITU ZALIM DAN BODOH.

Allah berfirman:

إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya insan itu amat zalim dan amat bodoh, ” (Q.S al-Ahzab : 72)


14.   MANUSIA ITU SUKA MENURUTI PRASANGKANYA.

Allah berfirman:

وَمَا يَتَّبِعُ أَكْثَرُهُمْ إِلَّا ظَنًّا ۚ إِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ

“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berkhasiat untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Q.S Yunus 36)


15.   MANUSIA ITU SUKA BERANGAN-ANGAN.

Allah berfirman:

نَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ وَلَٰكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الْأَمَانِيُّ حَتَّىٰ جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ

“Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: “Bukankah kami dahulu tolong-menolong dengan kamu?” Mereka menjawab: “Benar, tetapi kau mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kau ragu- ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kau telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu.” (Q.S al Hadid 14)

Tag : TAUSYIYAH
0 Komentar untuk "Sifat Dasar Manusia"

Back To Top