Karena Bodoh: Rahmat Dianggap Musibah


KARENA BODOH: RAHMAT DIANGGAP MUSIBAH

Yan Karta Sakamira
28 Maret 2018

MANUSIA ITU SIFAT DASARNYA AMAT BODOH

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya insan itu amat zalim dan amat bodoh” (QS. Al Ahzab: 72).

SAKIT ITU RAHMAT

Sabagian besar manusia, bila ditimpa sakit, menganggap sebagai musibah, hanya sebagian kecil yang menganggap itu rahmat.

Sebenarnya sakit itu rahmat, kenapa?

Rasulullah bersabda

 مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا

“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya menyerupai pohon yang mengugurkan daun-daunnya.” [HR. Bukhari dan Muslim]

KECELAKAAN ADALAH RAHMAT

Sabagian besar manusia, bila ditimpakecelakaan, menganggap sebagai musibah, hanya sebagian kecil yang menganggap itu rahmat.

Sebenarnya kecelakaan itu rahmat, kenapa?

Rasulullah bersabda:

مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً

“Tidak ada satupun petaka (cobaan) yg menimpa seorang muslim berupa duri atau yg semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya.” [HR.Muslim]

Kecelakaan yang menimbulkan kedua matanya buta, juga merupakan ramat:

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ قَالَ إِذَا ابْتَلَيْتُ عَبْدِى بِحَبِيبَتَيْهِ فَصَبَرَ عَوَّضْتُهُ مِنْهُمَا الْجَنَّةَ

“Sesungguhnya Allah berfirman, “Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan dua kekasihnya (kedua matanya), kemudian ia bersabar, pasti Aku menggantikan keduanya (kedua matanya) dengan surga.” (HR. Bukhari no. 5653).


DIMINTAI BANTUAN ORANG LAIN MERUPAKAN RAHMAT

Sabagian besar manusia, bila dimintai pemberian oleh lain, menganggap sebagai musibah, hanya sebagian kecil yang menganggap itu rahmat.

Sebenarnya membantu saudara kita itu rahmat, kenapa?

Rasulullah bersabda:

اَلْـمُسْلِمُ أَخُوْ الْـمُسْلِمِ ، لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ ، وَمَنْ كَانَ فِـيْ حَاجَةِ أَخِيْهِ ، كَانَ اللهُ فِيْ حَاجَتِهِ ، وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ ، فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًـا ، سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.

Seorang Muslim ialah saudara orang Muslim lainnya. Ia dihentikan menzhaliminya dan dihentikan membiarkannya diganggu orang lain (bahkan ia wajib menolong dan membelanya). Barangsiapa membantu kebutuhan saudaranya, maka Allâh Azza wa Jalla senantiasa akan menolongnya. Barangsiapa melapangkan kesulitan orang Muslim, maka Allâh akan melapangkan baginya dari salah satu kesempitan di hari Kiamat dan barangsiapa menutupi (aib) orang Muslim, maka Allâh menutupi (aib)nya pada hari Kiamat. (Shahih: HR. Bukhâri (no. 2442 dan 6951), Muslim (no. 2580) dan Ahmad (2/91), Abu Dâwud (no. 4893), at-Tirmidzi (no. 1426), dan Ibnu Hibbân (no. 533))

SABAR DALAM MENGHADAPI MUSIBAH

Rasulullah bersabda:

عَنْ أُمِّ العَلاَءِ قَالَتْ : عَادَنِيْ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا مَرِيْضَةً، فَقَالَ : اَبْشِرِىْ يَا أُمِّ العَلاَءِ، فَإِنِّ مَرَضَ المُسْلِمِ يُذْ هِِبُ اللَّهُ بِهِ خَطَايَاهُ كَمَا تُذْ هِبُ النَّارُ خَببَثَ الذَّهَبِ وَالفِضَّةِ

“Dari Ummu Al-Ala’, dia berkata :”Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguk-ku tatkala saya sedang sakit, kemudian dia berkata. ‘Gembirakanlah wahai Ummu Al-Ala’. Sesungguhnya sakitnya orang Muslim itu menciptakan Allah menghilangkan kesalahan-kesalahan, sebagaimana api yang menghilangkan kotoran emas dan perak”. (HR: Abu Daud, 3092)

Saudaraku sesama muslim, hendaklah kita bersabar dikala kita tertimpa musibah, lantaran bencana yang berdasarkan kita sebagai musibah, namun bagi Allah itu merupakan rahmat bagi kita, lantaran Allah sedang menghapus dosa kita.

Semoga Allah menimbulkan kita termasuk golongan orang yang sabar. Aamiin.










Tag : TAUSYIYAH
0 Komentar untuk "Karena Bodoh: Rahmat Dianggap Musibah"

Back To Top