Dilarang Berdebat Dan Dihentikan Banyak Bertanya Dalam Agama



DILARANG BERDEBAT DAN DILARANG BANYAK BERTANYA DALAM AGAMA

Yan Karta Sakamira
12 Februari 2018

PENYEBAB UTAMA PERPECAHAN UMAT ADALAH PERDEBATAN DALAM MASALAH AGAMA

Allah berfirman:

شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰ ۖ أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ ۚ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ ۚ اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ يُنِيبُ

“Dia telah mensyari'atkan bagi kau perihal agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kau berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kau seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).”  (QS. as-Syura: 13)

JIKA BERSELISIH PENDAPAT BERHENTILAH, JANGAN BERDEBAT

Rasulullah bersabda:

اِقْرَأُوْا الْقُرْآنَ مَا ائْتَلَفَتْ عَلَيْهِ قُلُوْبُكُمْ فَإِذَا اخْتَلَفْتُمْ فَقُوْمُوْا عَنْهُ

Dari Jadab bin Abdullah al-Jabali ra berkata: Rasulullah bersabda: “Bacalah dan dalamilah al-Qur’an, selam hati-hati kalian bersatu; jikalau kalian berselisih paham, maka berhentilah.” (HR: Bukhari)

JANGAN MENGIKUTI HAWA NAFSU SEHINGGA TERJADI PERPECAHAN

Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ ۚ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, lalu Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat. (QS. Al-An’am: 159)

PENYEBAB KEHANCURAN UMAT TERDAHULU ADALAH BANYAK BERTANYA DAN BERSELISIH

Rasulullah bersabda:

(لا تختلفوا فإن من كان قبلكم اختلفوا فهلكوا).

“Janganlah kau saling berselisih, alasannya yakni umat sebelummu telah berselisih, sehingga mereka binasa/ runtuh.” (HRS Muslim)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , beliau berkata:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوْا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ.

“Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,’Apa saja yang saya larang terhadap kalian, maka jauhilah. Dan apa saja yang saya perintahkan kepada kalian, maka kerjakanlah semampu kalian. Sesungguhnya apa yang membinasakan umat sebelum kalian hanyalah alasannya yakni mereka banyak bertanya dan menyelisihi Nabi-nabi mereka’.” [HR: Bukhari dan Muslim].

Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ ۚ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, lalu Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.” (QS. Ali Imran: 105)

Allah berfirman:

وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ

Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sehabis tiba kepada mereka bukti yang nyata. (QS. Al-Bayyinah: 4)

BIASAKAN TOLERANSI TERHADAP PERBEDAAN MASALAH FURU’ YANG DIDASARI OLEH DALIL

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa: Ibnu Mas’ud mendengar seorang pria yang membaca sebuah ayat, namun bacaan tersebut lain dengan apa yang ia dengar dari Nabi. Maka Ibnu Mas’ud membawa pria tersebut kepada Rasulullah, dan mengadukannya. Melihat ulah Ibnu Mas’ud, wajah Rasulullah saw mengisyaratkan ketidaksenangan, seraya bersabda: “Kalian berdua betul. Bacalah dan jangan berselisih, alasannya yakni kaum sebelum kalian berselisih, maka mereka binasa.” (HR: Bukhari)

Semoga bermanfaat. Aamiin.
Tag : TAUSYIYAH
0 Komentar untuk "Dilarang Berdebat Dan Dihentikan Banyak Bertanya Dalam Agama"

Back To Top