Konsep Persalinan

Dr. Suparyanto, M.Kes



KONSEP PERSALINAN

1.Pengertian Persalinan


 Persalinan yaitu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau hampir cukup bulan dan sanggup hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lahir lain dengan proteksi atau tanpa proteksi atau kekuatan sendiri. (Manuaba,1998)

Menurut Mochtar (1998) Partus normal yaitu proses lahirnya bayi dengan letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa proteksi alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung 24 jam.

Sedangkan berdasarkan Prawirohardjo (2002) persalinan yaitu proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal yaitu proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir impulsif dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin.

Dari pendapat para hebat tersebut dikemukakan bahwa persalinan normal yaitu proses pengeluaran janin yang cukup bulan, lahir secara impulsif dengan presentasi belakang kepala, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput ketuban dari tubuh ibu, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin.
 Jenis-jenis Persalinan



Manuaba (1998) menyampaikan ada 2 jenis persalinan, yaitu berdasarkan bentuk persalinan dan berdasarkan usia kehamilan :

  • Jenis Persalinan berdasarkan bentuk persalinan :
a.       Persalinan Spontan
Adalah proses persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri
b.      Persalinan buatan
Adalah proses persalinan dengan proteksi tenaga dari luar
c.       Persalinan anjuran 
Adalah apabila kekuatan yang dibutuhkan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan.

  • Jenis persalinan berdasarkan usia kehamilan:
a.       Abortus
Pengeluaran buah kehamilan sebelum usia kehamilan 20 ahad atau berat tubuh janin kurang dari 500 gram.
b.      Partus immature
Pengeluaran buah kehamilan antara usia kehamilan 20 ahad dan 28 ahad atau berat janin antara 500 gram dan kurang dari 1000 gram.
c.       Partus premature
Pengeluaran buah kehamilan antara usia kehamilan 28 ahad dan <37 1000="" 2500="" antara="" atau="" berat="" dan="" dari="" gram.="" gram="" janin="" kurang="" minggu="" p="">
d.      Partus matur atau partus aterm
Pengeluaran buah kehamilan antara usia kehamilan 37 ahad dan 42 ahad atau berat janin lebih dari 2500 gram.
e.       Partus serotinus atau partus postmatur
Pengeluaran buah kehamilan lebih dari 42 minggu.

  • 3.       Sebab Mulainya Persalinan
              Menurut Asrinah (2010) sebab-sebab mulainya persalinan meliputi:
a.       Penurunan hormon progesterone
Pada hasilnya kehamilan kadar progesterone menurun menjadikan otot rahim sensitif sehingga menimbulkan his.
b.      Keregangan otot-otot
Otot-otot rahim akan meregang dengan majunya kehamilan, oleh lantaran isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya atau mulai persalinan.
c.       Peningkatan hormon oksitosin
Pada selesai kehamilan hormone oksitosin bertambah sehingga sanggup menimbulkan his.
d.      Pengaruh janin
Hypofise dan kelenjar suprarenal pada janin memegang peranan dalam proses persalinan, oleh lantaran itu pada anencepalus kehamilan lebih usang dari biasanya.
e.       Teori Prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan dari desidua meningkat dikala umur kehamilan 15 minggu. Hasil percobaan menunjukkan bahwa prostaglandin menimbulkan kontraksi myometrium pada setiap umur kehamilan.
f.        Plasenta menjadi tua
Dengan tuanya kehamilan plasenta menjadi renta , Villi corialis mengalami perubahan sehingga kadar progesterone dan estrogen menurun.

  • 4.       Tahapan Persalinan
Menurut Prawirohardjo (1999) tahapan persalinan dibagi menjadi 4 kala, yaitu :
  • 1)      Kala 1 Persalinan
Dimulai semenjak adanya his yang teratur dan meningkatnya (frekuensi dan kekuatannya) yang menimbulkan pembukaan, hingga serviks membuka lengkap (10cm). Kala 1 terdiri dari 2 fase , yaitu fase laten dan fase aktif .
a.       Fase laten
a)      Dimulai semenjak awal kontraksi yang menimbulkan pembukaan hingga pembukaan 3 cm.
b)      Pada umumnya berlangsung 8 jam.
b.      Fase aktif , dibagi menjadi 3 fase , yaitu :
c.       Fase akselerasi
Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm.
d.      Fase dilatasi maksimal
Dalam waktu 2 jam pembukaan serviks berlangsung cepat dari 4 cm menjadi 9 cm.
e.       Fase deselerasi
Pembukaan serviks menjadi lambat, dalam waktu 2 jam dari pembukaan 9 cm menjadi 10 cm.
Pada primipara, berlangsung selama 12 jam dan pada multipara sekitar 8 jam. Kecepatan pembukaan serviks 1 cm/jam (primipara) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara)

  • 2)      Kala II Persalinan
Persalinan  kala II dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi, Kala II juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi. Tanda niscaya kala II ditentukan melalui investigasi dalam yang hasilnya yaitu :
a.       Pembukaan serviks telah lengkap (10 cm)
b.      Terlihatnya pecahan kepala bayi melalui introitus vagina
             
Proses kala II berlagsung 2 jam pada primipara dan 1 jam pada multipara . Dalam kondisi yang normal pada kala II kepala janin sudah masuk dalam dasar  panggul, maka pada dikala his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflek menimbulkan rasa mengedan. Wanita merasa adanya tekanan pada rectum dan ibarat akan buang air besar. Kemudian perineum mulai menonjol dan melebar dengan membukanya anus. Labia mulai membuka dan tidak usang kemudian kepala janin tampak di vulva dikala ada his. Dengan kekuatan his dan mengedan maksimal kepala dilahirkan dengan suboksiput dibawah simpisis dan dahi, muka, dagu melewati perineum. Setelah his istirahat sebentar , maka his akan mulai lagi untuk mengeluarkan anggota tubuh bayi.

  • 3)      Kala III Persalinan
Peralinan kala III dimulai segera sehabis bayi lahir dan berakhir dengan lahirnya plasenta serta selaput ketuban yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Biasanya plasenta lepas dalam 6 hingga 15 menit sehabis bayi lahir dan keluar impulsif atau dengan tekanan dari fundus uteri (Prawirohardjo, 1999)

  • 4)      Kala IV Persalinan
Kala IV persalinan sehabis lahirnya plasenta hingga 2 jam post partum.

  • 5.       Tanda-tanda Persalinan
1)      Tanda persalinan sudah dekat
a.       Lightening
Pada ahad ke-36 pada primigravida terjadi penurunan fundus lantaran kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan oleh:
a)      Kotraksi Braxton hicks
b)      Ketegangan otot perut
c)       Ketegangan ligamentum rotundum
d)      Gaya berat janin kepala kearah bawah

b.      Terjadinya his permulaan
Makin renta usia  kehamilan , pengeluaran progesterone dan estrogen semakin berkurang sehingga oksitosin sanggup menimbulkan kontraksi, yang lebih sering disebut his palsu.
Sifat his palsu :
a)      Rasa nyeri ringan dibagian bawah
b)      Datangnya tidak teratur
c)       Tidak ada perubahan serviks
d)      Durasinya pendek
e)      Tidak bertambah jikalau beraktivitas

  • 2)      Tanda-tanda Persalinan
a.       Terjadinya his persalinan
His persalinan memiliki sifat:
a)      Pinggang teras sakit , yang menjalar kedepan
b)      Sifatnya teratur, intervalnya makin pendek dan kekuatannya makin besar
c)       Kontraksi uteru menimbulkan perubahan uterus
d)      Makin beraktivitas (jalan), kekuatan makin bertambah

b.      Bloody show ( pengeluaran lender disertai darah melalui vagina)
Dengan his permulaaan, terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan pendataran dan pembukaan, lendir yang terdapat dikanalis servikalis lepas,  kapiler pembuluh darah pecah, yang menjadikan perdarahan sedikit.

c.       Pengeluaran cairan
Terjadinya jawaban pecahnya ketuban atau selaput ketuban robek. Sebagian besar ketuban gres pecah menjelang pembukaan lengkap tetapi kadang pecah pada pembukaan kecil. (Asrinah,2010)

  • 6.       Tujuan Asuhan Persalinan
Tujuan asuhan persalinan yaitu mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui banyak sekali upaya yang terintergrasi dan lengkap serta terintervensi minimal, sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan sanggup terjaga pada tingkat yang optimal. Dengan pendekatan ibarat ini , berarti bahwa upaya asuhan persalinan normal harus didukung oleh adanya alasan yang besar lengan berkuasa dan banyak sekali bukti ilmiah yang sanggup menunjukkan adanya manfaat apabila diaplikasikan pada setiap proses persalinan.

DAFTAR PUSTAKA
  • 1.       Anggraeni, E 2014,’Gambaran Massage Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif di BPM’, Lumajang
  • 2.       Asri H, Sujianti. 2010. Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Nuha Medika
  • 3.       Asrinah, DKK. 2010. Asuhan Kebidanan Pada masa Persalinan. Yogyakarta: Graha Ilmu
  • 4.       Briliana Putri. 2010. Perubahan Fisiologi dan Psikologis Pada Kala 1
  • 5.       Chapman Vicky.2003. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
  • 6.       Coad, Jane, MelvyinDunstal. 2007. Anatomi dan fisiologi untuk Bidan. Jakarta: EGC
  • 7.       Cuningham. 2006. Obstetri William Edisi 21. Jakarta: EGC
  • 8.       Danuatmaja, B &Meiliasari.2004. Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: Puspa Swara
  • 9.       Depkes RI. 2008. Asuhan Esensial Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir, Edisi Revisi. Jakarta: JNPK-KR
  • 10.   Dinas kesehatan JawaTimur, 2013, Profil Kesehatan JawaTmur
  • 11.   Dinas Kesehatan Jombang, 2014, Profil Kesehatan Jombang
  • 12.   Dwi & Cristine. 2010. Asuhan Persalinan Normal. Yogyakarta: Nuha Medika
  • 13.   Esti. 2009. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Pustaka Rihama
  • 14.   Judha, Sudarti & Afroh, 2012, Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan, Yogyakarta, Nuha Medika
  • 15.   Kemenkes RI, 2014, Profil Kesehatan Indonesia
  • 16.   Manuaba, 1998.Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
  • 17.   Mocthar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Edisi 2. Jakarta: EGC
  • 18.   Nurasiah A, Ani Rukmawati & Dewi L, 2014, Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan, Bandung, Refika Aditama
  • 19.   Potter & Perry, 1999.Fundamentals of Nursing. Philadelphia, AS
  • 20.   Prawirohadrjo, 2008.Ilmu kandungan. Jakarta: yayasan bina pustaka
  • 21.   Putra, Sitiatava Ruzema, 2016, Cara Praktis Melahirkan dengan Hypnobirthing, Yogyakarta, Laksana
  • 22.   Simkin Panny, Whalley J, dkk. 2005. Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer
  • 23.   Sinclair Constance. 2003. Buku Saku Kebidanan. Jakarta: EGC
  • 24.   Smeltzer, & Bare,2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah: Brunner Suddarth, Vol.1. EGC, Jakarta
  • 25.   Sulistyawati & Esti, 2013, Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin, Jakarta, Salemba Medika
  • 26.   Sumarah, DKK. 2009. Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta: Fitramaya
  • 27.   Varney H, 2007, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Jakarta, EGC 
0 Komentar untuk "Konsep Persalinan"

Back To Top