Terurainya Jalinan Silaturrahim

Tali kekerabatan harus selalurapat dan erat. Beragam tanda-tanda yang berpotensi merenggangkannya mestidiantisipasi dengan cepat, supaya keharmonisan kekerabatan tetap terjaga, kuatlagi hangat. Semua anggota kerabat akan menikmati rahmat dari-Nya lantaranmenjunjung tinggi tali silaturahmi yang sangat ditekankan oleh syariat.Sebaliknya, ketidakpedulian terhadap kekerabatan kekerabatan akan dapatmenimbulkan dampak negatif. Alasannya, tali silaturahmi lambat laun akan mengalamiperenggangan. Pemutusan tali silaturahmi berdampak mengikis solidaritas,mengundang laknat, menghambat curahan rahmat dan menumbuhkan suburnya egoisme.Sering terdengar di masyarakat pelbagai masalah putusnya tali silaturrahim.Ancaman Islam sangat tegas terhadap pemutusan silaturrahim ini.
Allah ta'ala berfirman:

فَهَلْ عَسَيْتُمْإِنتَوَلَّيْتُمْأَنتُفْسِدُوافِياْلأَرْضِوَتُقَطِّعُواأَرْحَامَكُمْ
"Maka apakah kiranya kalau kau berkuasa kau akan menciptakan kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungankekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Tuhan dan Tuhan tulikantelinga mereka dan Tuhan butakan penglihatan mereka." (QS. Muhammad: 22-23)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

لَا يَدْخُلُالْجَنَّةَقَاطِعٌ
"Tidak akan masuk nirwana orang yang memutuskan silaturrahim." (HR. Bukhari 5984 dan Muslim 2556)

Banyak faktor yang sanggup menyulut terjadinya pemutusan tali silaturrahim. Namun ketidaktahuan seseorang ihwal itu, membuatnya terjerumus dalam kesalahan.

Bentuk-Bentuk PemutusanSilaturrahim
Anjuran untuk membina talisilaturahmi sangat jelas. Sebagaimana diterangkan Ibnul Atsir, silaturahmimerupakan cerminan berbuat baik kepada keluarga dekat, berlemah-lembut kepadamereka, memperhatikan keadaan mereka baik ketika mereka berada di tempat yangjauh maupun ketika mereka melontarkan kejelekan kepadanya. Memutuskan talisilaturrahim merupakan tindakan yang berlawanan dengan itu semua.
Meski demikian,
fenomenapemutusan tali silaturrahim kerap kali terdengar di tengah masyarakat, terutamaakhir-akhir ini, ketika materialisme mendominasi. Saling mengunjungi danmenasihati sudah dalam titik yang memprihatinkan. Hak keluarga yang satu inisudah terabaikan, tidak mendapatkan perhatian yang semestinya. Padahal jaraksudah bukan lagi menjadi halangan di masa kemajuan teknologi informasi. Diantara referensi nyata bentuk pemutusan silaturrahim yang muncul di tengahmasyarakat adalah:
Pertama, tidak adanya kunjungankepada sanak keluarganya dalam jangka waktu yang panjang, tidak memberi hadiah,tidak berusaha merebut hati keluarganya, tidak membantu menutupi kebutuhan ataumengatasi penderitaan kerabatnya. Yang terjadi, justru menyakiti kerabatnyadengan ucapan atau perbuatan.
Kedua, tidak pernah menghidupkansemangat senasib dan sepenanggungan dalam kegembiraan maupun kesusahan. Malahorang lain yang dikedepankan daripada membantu keluarga dekatnya.
Ketiga, lebih sering menghabiskanwaktu dakwahnya kepada orang lain daripada sibuk dengan keluarga sendiri.Padahal, mereka lebih berhak mendapatkan kebaikan. Tuhan berfirman kepadaNabi-Nya:

وَأَنذِرْعَشِيرَتَكَ اْلأَقْرَبِينَ
"Dan berilah peringatan kepadakerabat-kerabatmu yang terdekat." (QS. Asy Syu'ara: 214)

Keempat, ada juga orang yang maumenjalin tali silaturrahim, kalau keluarganya menyambung silaturrahim dengannya.Tapi ia akan mengurainya, kalau mereka memutuskannya.
Faktor PenyebabTerputusnya Silaturrahim
Sebagaimana telah dikemukakan,bahwa banyak hal yang sanggup mengakibatkan terputusnya silaturrahim, di antaranya ialah;
KETIDAKTAHUAN BAHAYA MEMUTUSKAN TALISILATURRAHIM.
Ketidaktahuan seseorang terhadap akhir buruk yang akandideritanya dalam kehidupan dunia maupun darul abadi akhir memutuskansilaturrahim, telah menyebabkannya melaksanakan pemutusan silaturrahim ini.Sebagaimana juga ketidaktahuan seseorang ihwal keutamaan silaturrahim,membuat dia malas dan kurang semangat melakukannya.

KETAKWAAN YANG MELEMAH.
Orang yangmelemah ketakwaan serta agamanya, maka dia tidak akan peduli denganperbuatannya yang memotong sesuatu yang mestinya disambung. Dia tidak pernahtergiur dengan pahala silaturrahim yang dijanjikan Tuhan serta tidak merasatakut dengan akhir dari pemutuskan silaturrahim ini.

KESOMBONGAN.
Sebagian orang, kalau sudahmendapatkan kedudukan yang tinggi atau menjadi saudagar besar, dia berubahsombong kepada keluarga dekatnya. Dia menganggap ziarah kepada keluargamerupakan kehinaan, begitu juga perjuangan merebut hati mereka, dianggapnya sebagaikehinaan. Karena ia memandang, hanya dirinya saja yang lebih berhak untukdiziarahi dan didatangi.

PERPISAHAN YANG LAMA.
Ada juga orangyang terputus komunikasi dengan keluarga dekatnya dalam waktu yang lama,sehingga dia merasa terasingkan dari mereka. Mula-mula dia menunda-nundaziarah, dan itu terulang terus hingga akhirnya terputuslah kekerabatan denganmereka. Dia pun terbiasa dengan terputus dan menikmati keadaannya yang jauhdari keluarga.

CELAAN BERAT.
Ada sebagian orang, jikadikunjungi oleh sebagian anggota keluarganya sesudah terpisah sekian lama, diamenghujani saudaranya itu dengan hinaan dan celaan. Karena dinilai kurang dalammenunaikan haknya dan dinilai terlambat dalam berkunjung. Akibatnya, munculkeinginan menjauh dari orang yang suka mencela ini dan merasa takut untukmenziarahinya lagi karena khawatir dicela.

MEMBERATKAN.
Ada orang, kalau dikunjungioleh sanak familinya, dia terlihat membebani dirinya untuk menjamunya secaraberlebihan. Dikeluarkannya banyak harta dan memaksa diri untuk menghormatitamunya, padahal dia kurang mampu. Akibatnya, saudara-saudaranya merasa beratuntuk berkunjung kepadanya karena khawatir menyusahkan tuan rumah.

KURANG MEMPERHATIKAN ORANG YANG BERKUNJUNG.
Ada orang, kalau dikunjungi oleh saudaranya, dia tidak memperlihatkankepeduliannya. Dia tidak memperhatikan omongannya. Bahkan kadang diamemalingkan wajahnya ketika diajak bicara. Dia tidak bahagia dengan kedatanganmereka dan tidak berterima kasih. Dia menyambut para pengunjung dengan berathati dan sambutan dingin. Ini akan mengurangi semangat untuk mengunjunginya.

PELIT DAN BAKHIL.
Ada sebagian orang,jika diberi rezeki oleh Tuhan berupa harta atau wibawa, dia akan lari menjauhdari keluarga dekatnya, bukan karena ia sombong. Dia lebih menentukan menjauhimereka dan memutuskan silaturrahim daripada membukakan pintu buat kaumkerabatnya, mendapatkan mereka kalau bertamu, membantu mereka sesuai dengankemampuan dan meminta maaf kalau tidak bisa membantu. Padahal, apalah artinyaharta kalau tidak bisa dirasakan oleh kerabat!

MENUNDA PEMBAGIAN HARTA WARISAN.
Terkadang ada harta warisan yang belum dibagi di antara jago waris; entahkarena malas atau karena ada yang membangkang. Semakin usang penundaan pembagianharta warisan, maka semakin besar kemungkinan akan menyebarnya permusuhan dansaling membenci di antara mereka. Karena ada yang ingin mendapatkan haknyauntuk dimanfaatkan, ada juga jago waris yang keburu meninggal sehingga ahliwarisnya sibuk mengambil haknya mayat yang belum diambilnya, sementara yanglain mulai berburuk sangka kepada yang lainnya. Akhirnya kasus ini menjadiruwet dan menjadi kemelut yang mengakibatkan perpecahan serta membawa kepadapemutusan silaturrahim.

KERJA SAMA ANTAR KELUARGA DEKAT. 
Sebagianorang berafiliasi dengan saudaranya dalam suatu perjuangan atau PT tanpa adakesepakatan yang jelas. Ditambah lagi, dengan tidak adanya tranparansi. Usahaini terbangun hanya menurut suka sama suka dan saling mempercayai. Jikahasilnya mulai bertambah serta wilayah usahanya semakin melebar, mulai timbulbenih perselisihan, perbuatan zhalim mulai mengemuka dan mulai timbul prasangkaburuk kepada yang lain. Terutama kalau mereka ini kurang bertakwa dan tidakmemiliki sifat itsar (yaitu sifat lebih mendahulukan orang lain daripadadirinya), atau salah seorang di antara mereka keras kepala atau salah seorangdi antara mereka ini lebih banyak modalnya dibandingkan yang lainnya. Darisuasana yang kurang sehat ini, kemudian kekerabatan semakin memburuk, perpecahantak terelakkan, bahkan mungkin bisa berbuntut ke pengadilan. Akhirnya dipersidangan mereka saling mencela.
Allah ta'ala berfirman:

وَإِنَّ كَثِيرًامِنَ الْخُلَطَآءِ لَيَبْغِي بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ إِلاَّالَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَقَلِيلٌ مَّا هُمْ
"Dan sesungguhnyakebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zhalimkepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakanamal yang shalih; dan amat sedikitlah mereka ini." (QS. Shaad: 24)

SIBUK DENGAN DUNIA. 
Orang yang rakusdunia seakan tidak mempunyai waktu lagi untuk menyambung silaturrahim dan untukberusaha meraih kecintaan kerabatnya.

PERCERAIAN DI ANTARA KERABAT. 
Kadangperceraian tak terelakkan antara suami istri yang mempunyai kekerabatan kerabat.Ini menimbulkan banyak sekali macam kesulitan bagi keduanya, entah disebabkan olehanak-anak atau urusan-urusan lain yang berkaitan erat dengan perceraian atausebab yang lain.

JARAK YANG BERJAUHAN SERTA MALAS ZIARAH.
Kadang ada keluarga yang berjauhan tempat tinggalnya dan jarang salingberkunjung, sehingga merasa jauh dengan keluarga dan kerabatnya. Jika inginberkunjung ke kerabat, tempat ia yang tuju itu terasa sangat jauh. Akhirnyajarang ziarah.

RUMAH YANG BERDEKATAN. 
Rumah yang berdekatanjuga bisa mengakibatkan keretakan dan terputusnya silaturrahim. Diriwayatkandari Umar bin Khaththab radhiallahu 'anhu, ia mengatakan, "Perintahkanlahkepada para kerabat semoga saling mengunjungi bukan untuk saling bertetangga." AlGhazali mengomentari perkataan Umar ini, "Beliau mengucapkan perkataan ini,karena bertetangga bisa mengakibatkan persaingan hak. Bahkan mungkin bisamengakibatkan rasa tidak suka dan pemutusan silaturrahim." Aktsam bin Shaifimengatakan, "Tinggallah di tempat yang berjauhan, pasti kalian akan semakinsaling mencintai." Kadang juga, kedekatan ini menimbulkan masalah. Misalnya,problem yang terjadi antara anak dengan anak bisa merembet melibatkan orangtua. Masing-masing membela anaknya, sehingga menimbulkan permusuhan danmenyebabkan pemutusan silaturrahim.

KURANG SABAR. 
Ada sebagian orang yangtidak sabar dalam menghadapi duduk kasus kecil dari kerabatnya. Terkadang hanyadisebabkan oleh kesalahan kecil, dia segera mengambil perilaku untuk memutuskansilaturrahim.

LUPA KERABAT PADA SAAT MEMPUNYAI ACARA.
Saat salah seorang kerabat mempunyai program walimah atau lainnya, dia mengundangkerabatnya, baik dengan lisan, lewat surat usul atau lewat telepon. Saatmemberikan usul ini, kadang ada salah seorang kerabat yang terlupakan.Sementara yang terlupakan ini orang yang berjiwa lemah atau sering berburuksangka. Kemudian orang yang berjiwa lemah ini menafsirkan kealpaan kerabatnyaini sebagai sebuah kesengajaan dan penghinaan kepadanya. Buruk sangka inimenggiringnya untuk memutuskan silaturrahim.

HASAD ATAU DENGKI. 
Kadang ada orangyang Tuhan anugerahkan padanya ilmu, wibawa, harta atau kecintaan dari oranglain. Dengan anugerah yang disandangnya, ia membantu kerabatnya sertamelapangkan dadanya buat mereka. Karena perbuatan yang baik ini, kemudian adadi antara kerabatnya yang hasad kepadanya. Dia menanamkan bibit permusuhan,membuat kerabatnya yang lain mewaspadai keikhlasan orang yang berbuat kebaikantadi, dan kemudian menebarkan benih permusuhan kepada kerabat yang berbuat baikini.

BANYAK GURAU. 
Sering bergurau memilikibeberapa efek negatif. Kadang kala ada kata yang terucap dari seseorang tanpamemperdulikan perasaan orang lain yang mendengarnya. Perkataan menyakitkan inikemudian menimbulkan kebencian kepada orang yang mengucapkannya. Fakta sepertiini sering terjadi di antara kerabat karena mereka sering berkumpul. Ibnu AbdilBaar mengatakan, "Ada sekelompok ulama yang membenci senda gurau secaraberlebihan. Karena hasilnya yang tercela, menyinggung harga diri, bisamendatangkan permusuhan serta merusak tali persaudaraan."

FITNAH. 
Terkadang ada orang yangmemiliki hobi merusak kekerabatan antar kerabat -iyadzan billah. Orang ibarat inisering menyusup ke tengah orang-orang yang saling mencintai. Dia inginmemisahkan dan memecah-belah persatuan, serta mengacaukan perasaan hatiyang telah menyatu. Betapa banyak tali silaturrahim terputus, persatuan menjadiberantakkan disebabkan oleh fitnah. Dan merupakan kesalahan terbesar dalammasalah ini, yaitu percaya dengan fitnah. Alangkah indah perkataan seorangpenyair yang mengingatkan kita:
Siapa yangbersedia mendengarkan perkataan para tukang fitnah,
maka merekatidak menyisakan buat pendengarnya
Seorang teman pun,meskipun kerabat tercinta.

PERANGAI BURUK SEBAGIAN ISTRI.
Terkadang seseorang diuji dengan istri yang berperangai buruk. Sang istri tidakingin perhatian suaminya terbagi kepada yang lain. Dia terus berusahamenghalangi suami semoga tidak berziarah ke kerabat. Di hadapan suami, istri inimemuji kedatangan kerabat mereka ke tempat tinggal suami dan menghalangi suamiuntuk bertamu ke kerabatnya. Sementara itu, ketika mendapatkan kunjungan darikerabat, dia tidak menunjukkan wajah gembira. Ini termasuk hal yang bisamenyebabkan terputusnya silaturrahim. Ada juga suami yang menyerahkan kendalikepada istrinya. Jika istri ridha kepada kerabat, dia menyambung silaturrahimdengan mereka. Jika istri tidak ridha, maka dia akan memutuskannya. Bahkan sampai-sampaisang suami tunduk kepada istrinya dalam berbuat durhaka kepada kedua orangtuanya, padahal keduanya sangat membutuhkannya.
Demikian beberapa alasannya yang bisamemutuskan tali silaturrahim. Sebagai orang yang beriman, kita harus menjauhihal-hal yang sanggup mengakibatkan terputusnya tali silaturrahim ini. oleh karenaitu, hendaklah kita menjaga silaturrahim, memupuknya, serta mencarisarana-sarana yang bisa mengokohkannya, semoga tidak terkikis oleh derasnya arusbudaya yang merusaknya. Wallahu a'lam.
Diangkat dari Qathi'ati Ar RahmiAl Mazhahiru Al Asbabu Subulu Al Ilaji, karya Muhammad bin Ibrahim Al Hamd,Penerbit, Kementrian Urusan Agama, Wakaf dan Dakwah KSA, Cet. II, Th. 1423 H.
***
Penyusun: Nusadi
0 Komentar untuk "Terurainya Jalinan Silaturrahim"

Back To Top