Pada kesempatan ini saya akan posting ihwal teknis evaluasi sikap kurikulum 2013 jenjang SD (SD). Yang niscaya postingan ini saya kutip copy paste dari buku panduan evaluasi kurikulum 2013 SD revisi 2016. Yang belum punya buku tersebut sanggup download (di sini).
Lanjut ihwal penilian Sikap pada buku halaman 6.
Penilaian sikap merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh gosip deskriptif mengenai sikap penerima didik di dalam dan di luar pembelajaran.
Lanjut halaman 10
1) Sikap Spiritual
Kompetensi sikap spiritual (KI-1) yang akan diamati ialah menerima, menjalankan, dan menghargai anutan agama yang dianutnya.
2) Sikap Sosial
Kompetensi sikap sosial (KI-2) yang akan diamati meliputi sikap antara lain: jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangga, dan negara.
Catatan:
KI-1 dan KI-2 beserta pola indikatornya dijelaskan pada halaman
21 s.d 25
Lihat: indikator penilian sikap pada posingan ini
Penilaian sikap terdiri atas evaluasi utama dan evaluasi penunjang. Penilaian utama diperoleh dari hasil observasi harian yang ditulis di dalam jurnal harian. Penilaian penunjang diperoleh dari evaluasi diri dan
evaluasi antarteman, kesudahannya dapat dijadikan sebagai alat konfirmasi dari hasil evaluasi sikap oleh pendidik.
Teknik evaluasi yang dipakai ialah observasi melalui wawancara, catatan anekdot (anecdotal record), dan catatan tragedi tertentu (incidental record) sebagai unsur evaluasi utama.
Dalam pelaksanaan evaluasi sikap, pendidik sanggup merencanakan indikator sikap yang akan diamati sesuai dengan karakteristik proses pembelajaran yang akan dilakukan, contohnya sikap kerjasama dalam diskusi kelompok dan kerapihan dalam praktikum. Selain itu, evaluasi sikap sanggup dilakukan tanpa perencanaan, contohnya sikap yang muncul tidak terduga selama proses pembelajaran dan di luar proses pembelajaran. Hasil pengamatan sikap tersebut dicatat dalam jurnal.
Penilaian sikap dilakukan oleh guru kelas, guru mata pelajaran agamadan akal pekerti, guru PJOK, dan pembina ekstrakurikuler. Guru kelas .........
(lanjut halaman 11)
...... mengumpulkan data dari hasil evaluasi sikap yang dilakukan oleh gurumata pelajaran lainnya, kemudian merangkum menjadi deskripsi (bukan angka atau skala).
Peserta didik yang berperilaku menonjol sangat baik diberi penghargaan,sedangkan penerima didik yang berperilaku kurang baik diberi pembinaan.Penilaian sikap spiritual dan sosial dilaporkan kepada orangtua danpemangku kepentingan sekurang-kurangnya dua kali dalam satusemester. Hasil simpulan evaluasi sikap diolah menjadi deskripsi sikap yangdituliskan di dalam rapor penerima didik.Dilaporkan juga pada dikala ditemukan ada sikap spiritual atau sikap sosial yang menonjol perlu diberi pembinaan.
lanjut ke halaman 21
BAB IVPERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN PENGOLAHAN
PENILAIAN OLEH PENDIDIK
sangat baik.
natural.
Langkah-langkah perencanaan evaluasi sikap sebagai berikut:
a. Menentukan sikap yang akan diamati di sekolah mengacu pada KI-1 dan KI-2.
b. Menentukan indikator sikap.
Contoh sikap pada KI-1 dan indikatornya: (SELENGKAPNYA KLIK DI SINI)
lanjut ke halaman 26
Jurnal
Penilaian diri
Penilaian diri merupakan bentuk evaluasi yang meminta penerima didik untuk mengemukakan sikap dan sikap yang positif dan negatif dari dirinya. Instrumen yang dipakai berupa lembar penilaian
diri. Penilaian diri dilakukan sebagai alat konfirmasi.
Penilaian Antarteman Penilaian antarteman merupakanbentuk evaluasi yang meminta penerima didik untuk salingmenilai sikap
dan sikap keseharian temannya. Penilaianant arteman berfungsi sebagai alat konfirmasi terhadap evaluasi yang dilakukan oleh pendidik. Penilaianan tarteman paling baik dilakukan pada dikala peserta
didik melaksanakan kegiatan berkelompok. Instrumen evaluasi antarteman sanggup berupa lembar penilaian
antarteman yang berisi “butirbutir pernyataan sikap positif yang di harapkan dengan kolom “YA” atau “TIDAK” atau dengan skala likert.
Prosedur pelaksanaan evaluasi sikap meliputi hal-hal berikut:
a. Mengamati sikap penerima didik pada dikala pembelajaran dan di luar pembelajaran.
b. Mencatat sikap dan sikap penerima didik, yang sangat baik, baik,cukup, dan perlu bimbingan.
Namun untuk mempermudah pelaksanaan, guru diperbolehkan setidak-tidaknya mencatat sikap dan sikap yang menonjol (sangat baik atau perlu bimbingan) dengan memakai lembar observasi. Minimal pada pertengahan dan simpulan semester, guru mata pelajaran dan pembina ekstrakurikuler menyerahkan perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap penerima didik kepada guru kelas untuk diolah lebih lanjut. Hasil evaluasi dirapatkan melalui dewan guru untuk memilih deskripsi
pada rapor penerima didik.
c. Menindaklanjuti hasil pengamatan
Hasil pengamatan sikap dan sikap penerima didik dibahas oleh pendidik kecuali ada atau ditemukan sikap spiritual/sosial yang perlu diprioritaskan, Pendidik sanggup membahas dan melaporkan minimal dua kali dalam satu semester untuk ditindaklanjuti. Sebagai tindak lanjut, penerima didik yang mengalami peningkatan sikap dan perilaku, diberi penghargaan (verbal dan atau non-verbal), sedangkan penerima didik yang mengalami penurunan sikap dan sikap diberi kegiatan pelatihan dan atau motivasi.
Hasil evaluasi sikap ini akan dibahas dan dilaporkan dalam bentuk deskripsi nilai sikap penerima didik.
b. Guru kelas menciptakan rekapitulasi sikap dalam jangka waktu satu semester (jangka waktu sanggup diubahsuaikan sesuai pertimbangan satuan pendidikan).
c. Guru kelas mengumpulkan catatan sikap berupa deskripsi singkat dari guru mata pelajaran (PJOK dan Agama) dan warga sekolah (guru ekstrakurikuler, petugas perpustakaan, petugas kebersihan dan penjaga sekolah).
d. Guru kelas menyimpulkan dan merumuskan deskripsi capaian sikap spiritual dan sosial setiap penerima didik.
Berikut rambu-rambu rumusan deskripsi nilai sikap selama satu semester:
a. Deskripsi sikap memakai kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu bimbingan dalam hal ...
b. Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan sikap penerima didik yang sangat baik, baik, cukup, atau perlu bimbingan.
c. Apabila penerima didik tidak mempunyai catatan apapun dalam jurnal, sikap dan sikap penerima didik tersebut diasumsikan baik.
d. Karena sikap dan sikap dikembangkan selama satu semester, deskripsi nilai sikap penerima didik dirumuskan pada simpulan semester. Oleh alasannya ialah itu, guru mata pelajaran dan guru kelas harus mengusut jurnal secara keseluruhan sampai simpulan semester untuk menganalisis catatan yang menunjukkan perkembangan sikap dan sikap penerima didik.
e. Penetapan deskripsi simpulan sikap penerima didik dilakukan melalui rapat dewan guru pada simpulan semester.
Berdasarkan rekap jurnal sikap dan sikap selama satu semester dan rapat dewan guru, deskripsi sikap dalam rapor dituliskan menyerupai pola berikut.
Demikianlah ihwal teknis evaluasi sikap pada kurikulum 2013 SD,
Baca juga:
Semoga bermanfaat,
Lanjut ihwal penilian Sikap pada buku halaman 6.
Penilaian sikap merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh gosip deskriptif mengenai sikap penerima didik di dalam dan di luar pembelajaran.
Lanjut halaman 10
2. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dimaksudkan sebagai evaluasi terhadap sikap penerima didik dalam proses pembelajaran yang meliputi sikap spiritual dan sosial. Penilaian sikap mempunyai karakteristik yang berbeda dari evaluasi pengetahuan dan keterampilan sehingga teknik evaluasi yang dipakai juga berbeda. Dalam hal ini, evaluasi sikap lebih ditujukan untuk membina sikap dalam rangka pembentukan aksara penerima didik.1) Sikap Spiritual
Kompetensi sikap spiritual (KI-1) yang akan diamati ialah menerima, menjalankan, dan menghargai anutan agama yang dianutnya.
2) Sikap Sosial
Kompetensi sikap sosial (KI-2) yang akan diamati meliputi sikap antara lain: jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangga, dan negara.
Catatan:
KI-1 dan KI-2 beserta pola indikatornya dijelaskan pada halaman
21 s.d 25
Lihat: indikator penilian sikap pada posingan ini
Penilaian sikap terdiri atas evaluasi utama dan evaluasi penunjang. Penilaian utama diperoleh dari hasil observasi harian yang ditulis di dalam jurnal harian. Penilaian penunjang diperoleh dari evaluasi diri dan
evaluasi antarteman, kesudahannya dapat dijadikan sebagai alat konfirmasi dari hasil evaluasi sikap oleh pendidik.
Teknik evaluasi yang dipakai ialah observasi melalui wawancara, catatan anekdot (anecdotal record), dan catatan tragedi tertentu (incidental record) sebagai unsur evaluasi utama.
Dalam pelaksanaan evaluasi sikap, pendidik sanggup merencanakan indikator sikap yang akan diamati sesuai dengan karakteristik proses pembelajaran yang akan dilakukan, contohnya sikap kerjasama dalam diskusi kelompok dan kerapihan dalam praktikum. Selain itu, evaluasi sikap sanggup dilakukan tanpa perencanaan, contohnya sikap yang muncul tidak terduga selama proses pembelajaran dan di luar proses pembelajaran. Hasil pengamatan sikap tersebut dicatat dalam jurnal.
Penilaian sikap dilakukan oleh guru kelas, guru mata pelajaran agamadan akal pekerti, guru PJOK, dan pembina ekstrakurikuler. Guru kelas .........
(lanjut halaman 11)
...... mengumpulkan data dari hasil evaluasi sikap yang dilakukan oleh gurumata pelajaran lainnya, kemudian merangkum menjadi deskripsi (bukan angka atau skala).
Peserta didik yang berperilaku menonjol sangat baik diberi penghargaan,sedangkan penerima didik yang berperilaku kurang baik diberi pembinaan.Penilaian sikap spiritual dan sosial dilaporkan kepada orangtua danpemangku kepentingan sekurang-kurangnya dua kali dalam satusemester. Hasil simpulan evaluasi sikap diolah menjadi deskripsi sikap yangdituliskan di dalam rapor penerima didik.Dilaporkan juga pada dikala ditemukan ada sikap spiritual atau sikap sosial yang menonjol perlu diberi pembinaan.
skema evaluasi sikap |
lanjut ke halaman 21
BAB IVPERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN PENGOLAHAN
PENILAIAN OLEH PENDIDIK
A. Penilaian Sikap
Pada evaluasi sikap diasumsikan bahwa setiap penerima didik mempunyai sikap yang baik. Perilaku menonjol (sangat baik atau perlu bimbingan) yang dijumpai selama proses pembelajaran ditulis dalam jurnal atau catatan pendidik. Apabila tidak ada catatan perlu bimbingan di dalam jurnal, penerima didik tersebut dikategorikan berperilakuA.1 Perencanaan Penilaian Sikap
Perencanaan evaluasi sikap dilakukan menurut KI-1 dan KI-2. Pendidik merencanakan dan menetapkan sikap yang akan dinilai dalam pembelajaran sesuai dengan kegiatan pembelajaran. Pada evaluasi sikap di luar pembelajaran pendidik sanggup mengamati sikap lain yang muncul secaranatural.
Langkah-langkah perencanaan evaluasi sikap sebagai berikut:
a. Menentukan sikap yang akan diamati di sekolah mengacu pada KI-1 dan KI-2.
b. Menentukan indikator sikap.
Contoh sikap pada KI-1 dan indikatornya: (SELENGKAPNYA KLIK DI SINI)
lanjut ke halaman 26
c. Menyusun format evaluasi sikap
Pendidik menyiapkan format evaluasi sikap yang dipakai untuk mencatat hasilcpengamatan. Format evaluasi sikap ini dibentuk sedemikian rupa biar prosescpenilaian sikap sanggup dilakukan secara gampang dan praktis. Contoh format evaluasi sikap ditunjukkan pada tabel berikut.Jurnal
Penilaian diri
Penilaian diri merupakan bentuk evaluasi yang meminta penerima didik untuk mengemukakan sikap dan sikap yang positif dan negatif dari dirinya. Instrumen yang dipakai berupa lembar penilaian
diri. Penilaian diri dilakukan sebagai alat konfirmasi.
Penilaian Antarteman Penilaian antarteman merupakanbentuk evaluasi yang meminta penerima didik untuk salingmenilai sikap
dan sikap keseharian temannya. Penilaianant arteman berfungsi sebagai alat konfirmasi terhadap evaluasi yang dilakukan oleh pendidik. Penilaianan tarteman paling baik dilakukan pada dikala peserta
didik melaksanakan kegiatan berkelompok. Instrumen evaluasi antarteman sanggup berupa lembar penilaian
antarteman yang berisi “butirbutir pernyataan sikap positif yang di harapkan dengan kolom “YA” atau “TIDAK” atau dengan skala likert.
A.2 Pelaksanaan Penilaian Sikap
Pelaksanaan evaluasi sikap diubahsuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang dilakukan pada dikala pembelajaran dan di luar pembelajaran.Prosedur pelaksanaan evaluasi sikap meliputi hal-hal berikut:
a. Mengamati sikap penerima didik pada dikala pembelajaran dan di luar pembelajaran.
b. Mencatat sikap dan sikap penerima didik, yang sangat baik, baik,cukup, dan perlu bimbingan.
Namun untuk mempermudah pelaksanaan, guru diperbolehkan setidak-tidaknya mencatat sikap dan sikap yang menonjol (sangat baik atau perlu bimbingan) dengan memakai lembar observasi. Minimal pada pertengahan dan simpulan semester, guru mata pelajaran dan pembina ekstrakurikuler menyerahkan perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap penerima didik kepada guru kelas untuk diolah lebih lanjut. Hasil evaluasi dirapatkan melalui dewan guru untuk memilih deskripsi
pada rapor penerima didik.
c. Menindaklanjuti hasil pengamatan
Hasil pengamatan sikap dan sikap penerima didik dibahas oleh pendidik kecuali ada atau ditemukan sikap spiritual/sosial yang perlu diprioritaskan, Pendidik sanggup membahas dan melaporkan minimal dua kali dalam satu semester untuk ditindaklanjuti. Sebagai tindak lanjut, penerima didik yang mengalami peningkatan sikap dan perilaku, diberi penghargaan (verbal dan atau non-verbal), sedangkan penerima didik yang mengalami penurunan sikap dan sikap diberi kegiatan pelatihan dan atau motivasi.
A.3 Pengolahan Penilaian Sikap
Hasil evaluasi sikap direkap oleh pendidik minimal dua kali dalam satu semester.Hasil evaluasi sikap ini akan dibahas dan dilaporkan dalam bentuk deskripsi nilai sikap penerima didik.
Langkah-langkah untuk menciptakan deskripsi nilai sikap selama satu semester:
a. Guru kelas dan guru mata pelajaran mengelompokkan atau menandai catatancatatan sikap penerima didik yang dituliskan dalam jurnal, baik sikap spiritual maupun sikap sosial.b. Guru kelas menciptakan rekapitulasi sikap dalam jangka waktu satu semester (jangka waktu sanggup diubahsuaikan sesuai pertimbangan satuan pendidikan).
c. Guru kelas mengumpulkan catatan sikap berupa deskripsi singkat dari guru mata pelajaran (PJOK dan Agama) dan warga sekolah (guru ekstrakurikuler, petugas perpustakaan, petugas kebersihan dan penjaga sekolah).
d. Guru kelas menyimpulkan dan merumuskan deskripsi capaian sikap spiritual dan sosial setiap penerima didik.
Berikut rambu-rambu rumusan deskripsi nilai sikap selama satu semester:
a. Deskripsi sikap memakai kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu bimbingan dalam hal ...
b. Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan sikap penerima didik yang sangat baik, baik, cukup, atau perlu bimbingan.
c. Apabila penerima didik tidak mempunyai catatan apapun dalam jurnal, sikap dan sikap penerima didik tersebut diasumsikan baik.
d. Karena sikap dan sikap dikembangkan selama satu semester, deskripsi nilai sikap penerima didik dirumuskan pada simpulan semester. Oleh alasannya ialah itu, guru mata pelajaran dan guru kelas harus mengusut jurnal secara keseluruhan sampai simpulan semester untuk menganalisis catatan yang menunjukkan perkembangan sikap dan sikap penerima didik.
e. Penetapan deskripsi simpulan sikap penerima didik dilakukan melalui rapat dewan guru pada simpulan semester.
Berdasarkan rekap jurnal sikap dan sikap selama satu semester dan rapat dewan guru, deskripsi sikap dalam rapor dituliskan menyerupai pola berikut.
Demikianlah ihwal teknis evaluasi sikap pada kurikulum 2013 SD,
Baca juga:
- Cara Membuat Deskripsi NILAI PENGETAHUAN
- Cara Membuat Deskripsi NILAI KETERAMPILAN
- Aplikasi analisis nilai per KD
Semoga bermanfaat,
0 Komentar untuk "Teknis Evaluasi Perilaku Kurikulum 2013 Sd"